اللّهُمَّ كَمَا *َسَّنْتَ خَلْقِي فَ*َسِّنْ خُلُقِي
Allaahumma kamaa hassanta khalqii fa hassin khuluqii.
Artinya: "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau perindah wajahku, perindah pulalah akhlakku." (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Ketika kita bercermin kita memohon agar Allah
memperbagus akhlak kita sebagaimana Allah telah memperindah wajah kita.
Sekiranya kita memiliki anggota tubuh yang cacat, kita memohon semoga
Allah tidak menjadikan cacat itu sebagai celaan bagi orang lain hingga
mereka menjauh dari diri kita.
Karena bercermin dimaksudkan untuk merias diri sehingga bisa membenahi
kekurangan yang ada, dalam merias pun kita tidak boleh menyalahi akhlak
Islam. Akhlak yang menyalahi Islam tersebut misalnya, menggunakan bulu
mata palsu, menyemir rambut dengan warna hitam, mengikir gigi, mengerik
alis, dan lain-lain, yang tujuannya memberikan kesan cantik, padahal hal
tersebut adalah palsu. Hal semacam ini tidak dibenarkan karena sudah
melanggar akhlak Islam, sedang dalam doa di atas kita memohon diberi
akhlak yang terpuji. Untuk laki-laki, tidak boleh merias dirinya seperti
layaknya perempuan. Ini juga termasuk dalam akhlak yang menyalahi
Islam.